Mengenal Monkeypox pada Manusia dan Risiko Kesehatannya

Mengenal Monkeypox pada Manusia dan Risiko Kesehatannya

Salah satu jenis penyakit yang ada di tengah-tengah kita adalah Monkeypox pada manusia. Banyak dari Anda yang mungkin penasaran dengan infeksi ini karena terdapat nama hewan yang membuatnya cukup unik.

Di Indonesia, monkeypox dikenal juga dengan sebutan cacar monyet. Mengapa penyakit ini disebut demikian dan bagaimana bisa menular kepada manusia?

MonkeyPox Sudah Ada sejak 1958

Ternyata, cacar monyet sudah ditemukan oleh para ahli sejak tahun 1958 yang lalu. Namun, di tahun 2022 Monkeypox atau MPOX mengalami peningkatan kasus di dunia, bahkan di Indonesia.

Inilah yang membuat WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan cacar monyet ke dalam golongan PHEIC atau Public Health Emergency of International Concern (keadaan darurat kesehatan masyarakat).

Mereka mengatakan bahwa untuk mengatasi Monkeypox pada manusia dibutuhkan aksi yang proaktif. Khususnya untuk tujuan mencegah dan mengendalikan penyebarannya.

Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan sudah menyampaikan himbauan kewaspadaan terhadap mpox. Himbauan tersebut disampaikan kepada masyarakat sejak kasus pertama di tanggal 13 Oktober 2023 di Jakarta.

Tentang Monkeypox pada Manusia

Apa itu penyakit Monkeypox pada manusia? Disebut juga dengan cacar monyet, wabah yang satu ini ternyata mudah menular. Namun, apakah berisiko tinggi?

Penyakit Monkeypox termasuk zoonosis langka di mana penyebabnya merupakan infeksi virus bernama “monkeypox”. Ketika pertama ditemukan, cacar jensi ini memang mirip dengan yang dialami oleh monyet.

Terutama pada banyak monyet yang sengaja dipelihara untuk tujuan penelitian. Untuk itulah, penyakit tersebut akhirnya disebut dengan cacar monyet, monkeypox, atau MPOX.

1. Penularan Virus ke Manusia

Penularan virusnya adalah ketika Anda tidak sengaja bersentuhan dari hewan yang sudah terinfeksi, bahan yang terkontaminasi, atau bahkan dengan orang lain yang juga sudah terinfeksi.

Parahnya, virus ini bisa menular ke janin oleh ibu hamil melalui plasentanya. Penularan dari hewan ke manusia dapat melalui beberapa cara seperti cakaran, gigitan, dan lain sebagainya.

2. Penularan dari hewan

Selain itu, Monkeypox pada manusia menular dari hewan secara tidak sengaja ketika Anda sedang menangani hewan buruan, atau ketika seseorang memakai produk dari hewan yang sudah terinfeksi.

3. Proses Penularan dari Manusia

Virus monkeypox dapat menyebar jika terjadi kontak langsung dengan luka atau cairan tubuh pada orang lain yang sudah terinfeksi. Bahkan juga dengan bahan yang sudah menyentuh cairan atau luka orang tersebut.

Misalnya ketika Anda memakai pakaian penderita, handuk, sikat gigi, alat makan, dll. Adanya luka infeksi seperti koreng, luka yang terbuka, dsb, bisa menjadi media penularan lainnya.

Bahkan, droplet atau cairan pernafasan bisa menularkan Monkeypox pada manusia. Terutama jika Anda melakukan kontak yang berkepanjangan dengan penderita.

Apa Gejala Cacar Monyet

Lalu, apa saja gejala seseorang yang terinfeksi virus ini? Gejala MPOX pada umumnya mirip dengan cacar air biasanya, tapi memang lebih ringan.

Gejala umum yang mungkin akan Anda rasakan adalah sakit kepala, demam, nyeri otot, ruam kulit yang kemudian menjadi lepuh, dan bengkaknya kelenjar getah bening. Apakah penyakit ini cukup berbahaya?

Untungnya, Monkeypox pada manusia bukanlah sebuah penyakit yang berbahaya dan tingkat kematiannya sangat rendah. Namun, tetap saja sebaiknya tangani sejak dini jika Anda merasakan gejalanya.

Alasannya adalah cacar monyet mempunyai risiko untuk memicu komplikasi serius. Khususnya pada system saraf manusia serta menimbulkan efek jangka panjang untuk kesehatan.

Hal Penting Lain untuk Dicatat

Pemantauan akan penyakit tersebut sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi area atau daerah mana saja yang sedang terdampak. Hal tersebut juga penting untuk mencatat sejauh apa penyebarannya.

Biasannya, surveilans epidemiologi merupakan metode yang tepat untuk dilakukan. Selain itu, ada hal penting lagi tentang Monkeypox pada manusia seperti di bawah ini:

  • Masyarakat harus meningkatkan wawasan serta kesadarannya akan cacar monyet. Sebaiknya cari tahu bagaimana cara mencegah, risiko, dan apa yang harus dilakukan jika sudah terinfeksi.
  • Kurangi paparan dengan hewan liar sehingga potensi tertular bisa ditekan dengan maksimal.
  • Jangan lupa untuk menjalani perilaku hidup yang lebih sehat dan bersih sehari-hari. Usahakan untuk tidak memakai barang pribadi seperti handuk, sikat gigi, dll bergantian dengan orang lain.

Upaya Pengendalian dari Pihak Terkait

Untuk menekan angka Monkeypox pada manusia, pihak terkait seperti dinas kesehatan, WHO, dll merekomendasikan beberapa langkah. Salah satunya adalah melalui vaksinasi prioritas.

Jumlahnya harus cukup, terutama untuk orang-orang yang dianggap memiliki risiko tinggi. Selain itu memang dibutuhkan peraturan serta kebijakan yang jelas tentang perlindungan hewan liar.

Pengendalian cacar monyet juga harus menjadi konsen tersendiri dari pihak-pihak tersebut. Sebaiknya, system kesehatan Indonesia dan dunia harus memberikan respon cepat jika memang ada penyebaran.

Misalnya tentang diagnosis, pengobatan yang disarankan, sampai dengan pengendalian penyebaran. Wajib diketahui bahwa penyebaran Monkeypox pada manusia bahkan bisa melintasi batas negara.

Untuk itu sangat dibutuhkan kerjasama internasional yang solid untuk memantau serta menangani penyebarannya. Hal lainnya adalah pengadaan vaksin yang harus siap serta cukup.

Anda sebagai masyarakat sebaiknya tetap waspada, mengikuti instruksi pencegahan, dan segeralah mencari solusi medis jika memang terkena cacar monyet. Kolaborasi seperti itu dapat menekan penyebaran Monkeypox