Sejarah Candi Belahan atau Candi Tetek ini cukup menarik untuk Anda ketahui. Sebab candi ini menjadi tempat pemandian para raja. Candi ini dibangun pada masa Raja Airlangga yang memimpin Kerajaan Kahuripan.
Kerajaan Kahuripan sendiri terletak di sekitar Kabupaten Mojokerto. Raja Airlangga ini juga memiliki darah dari Kerajaan Bali. Maka tidak heran jika Candi Belahan kerap ramai dikunjungi oleh wisatawan dari Pulau Bali.
Sejarah Candi Belahan Sebagai Petirtaan Para Raja
Memang Candi Belahan atau Candi Tetek ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang wajib Anda kunjungi. Pasalnya di pemandian ini terdapat relief-relief kuno yang telah ada sejak jaman Kerajaan Kahuripan.
Kerajaan Kahuripan sendiri dipimpin oleh Raja Airlangga. Raja Airlangga ini merupakan putra dari salah satu raja termasyur di Bali, yakni Raja Udayana. Dan kemudian Raja Udayana menikah dengan Putri Gunapriya Dharmapatni.
Sejarah Candi Belahan ini memang dibangun oleh Raja Airlangga pada 1009 Masehi atau abad ke-11. Adanya pemandian di Candi Belahan ini tidak lepas dari keinginan Raja Airlangga untuk memiliki tempat pemandian khusus bersama istrinya.
Selain itu, pemandian di Candi Belahan atau Candi Tetek ini menjadi tempat berkumpulnya Raja Airlangga bersama para permaisurinya. Di petirtaan tersebut, Raja Airlangga menempatkan dua patung istrinya yaitu Dewi Laksmi dan Dewi Sri selaku istri pertamanya.
Uniknya, air yang mengalir dari tetek arca Dewi Sri ini tidak pernah mongering meskipun memasuki musim kemarau. Selain keunikan sumber mata air yang mengalir di petirtaan, keunikan lainnya ada pada relief-relief arca.
Terdapat beberapa pesan moral yang dituliskan oleh Raja Airlangga di sekitar area pemandian. Di pemandian tersebut, terdapat sebuah patung Dewa Wisnu menunggangi burung garuda yang tersimpan di Museum Purbakala Trowulan.
Pasalnya Raja Airlangga merupakan penganut ajaran dari Dewa Wisnu. Sehingga burung garuda menjadi simbol dari perwujudan Raja Airlangga semasa memimpin Kerajaan Kahuripan.
Mitos yang Berkembang di Masyarakat Tentang Sejarah Candi Belahan
Memang salah satu daya tarik dari Candi Belahan atau Candi Tetek ini yaitu relief, patung, serta petirtaan yang bisa Anda gunakan untuk mandi. Namun tahukah Anda bahwa ada beberapa mitos yang berkembang tentang Candi Belahan ini.
Mitos-mitos tersebut menjadi cerita di kalangan para warga sekitar Candi Belahan. Oleh karena itu, ini dia ragam mitos yang perlu Anda ketahui tentang sejarah Candi Belahan. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Jangan Berkunjung ketika Haid
Mitos pertama, jangan berkunjung ketika Anda sedang masa haid. Ya, para wanita yang dalam kondisi datang bulan disarankan untuk tidak berkunjung ke lokasi Candi Belahan.
Menurut mitos yang berkembang di masyarakat, wanita dalam kondisi datang bulan memang kerap memancing makhluk halus. Jika Anda tetap datang dalam kondisi haid, maka bisa saja mengalami kejadian supranatural seperti kesurupan.
2. Membantu Meningkatkan Kesuburan Wanita
Mitos kedua, mandi di kolam petirtaan Candi Belahan juga dipercaya mampu membantu meningkatkan kesuburan wanita. Percaya atau tidak, terdapat beberapa pengunjung yang bisa mendapat keturunan setelah mandi di area petirtaan.
Menurut sejarah Candi Belahan, konon katanya di area petirtaan ini Raja Airlangga kerap berhubungan dengan istri maupun para permaisuri untuk mendapat keturunan.
3. Menghilangkan Segala Penyakit
Mitos ketiga, rata-rata para pengunjung di Candi Belahan ini ingin sembuh dari penyakit. Ya, air yang mengalir di sekitar Candi Belahan ini dipercaya sebagai air suci.
Sehingga para pengunjung yang sedang sakit disarankan untuk mandi di area petirtaan. Akan tetapi, tidak semua orang mendapat kesembuhan dari penyakit.
Namun tidak jarang juga pengunjung yang sembuh setelah mandi di kolam petirtaan. Maka tidak heran jika banyak pengunjung tertarik untuk sekedar sembayang maupun mandi di kolam Candi Belahan.
Cara Menuju ke Lokasi Candi Belahan di Pasuruan
Setelah mengetahui tentang sejarah Candi Belahan, maka Anda bisa mengetahui rute menuju ke candi peninggalan dari Raja Airlangga ini. Untuk mencapai ke lokasi candi ini memang tidak sulit.
Dari Kota Surabaya, silahkan Anda berkendara menuju ke Pasuruan. Setelah melewati Bundaran Gempol, maka belok kanan menuju ke pertigaan dekat SPBU. Silahkan lurus sampai Anda menemukan pertigaan kembali.
Dari pertigaan jalan, ambil lajur kiri. Ikuti lajur jalan hingga Anda menemukan lokasi Candi Belahan. Sebagai pengunjung, Anda harus menjaga sopan santun ketika berada di lokasi Candi Belahan. Dan jangan lupa hindari hal-hal yang dilarang dilakukan di area candi.
Bagi para wisatawan yang ingin mandi di area kolam pemandian, maka disarankan untuk menggunakan sarung atau pakaian mandi. Dilarang bertelanjang dada di area kolam. Nah untuk biaya masuk ke kawasan candi ini tidak dipungut biaya sepeserpun.
Candi Belahan atau Candi Tetek menjadi salah satu peninggalan sejarah dari Kerjaan Kahuripan. Candi ini sangat unik karena mengeluarkan air dari payudara. Selain unik, sejarah Candi Belahan ini juga patut Anda ketahui karena bersinggungan dengan kerajaan di Bali.